Memasuki tahun keempat, Bakti Nusantara melakukan serangkaian kegiatan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia di Kabupaten Natuna, berpusat di Kampung Tua Segeram serta wilayah sekitarnya, seperti Sedanau, Kelarik, dan Batubi. Sebagai salah satu wilayah paling utara Indonesia, Kampung Tua Segeram terancam menjadi daerah yang ditinggalkan akibat kurangnya pembangunan dan migrasi masyarakat ke luar daerah. Padahal, wilayah ini adalah simbol utama kedaulatan Indonesia di tengah Laut Natuna Utara (atau dikenal pula sebagai Laut Cina Selatan).
Kampung Tua Segeram at A Glance
Kampung Tua Segeram sebagai pusat lokasi kegiatan Bakti Nusantara 2019, merupakan wilayah paling tertinggal dibanding tiga daerah di sekitarnya. Meski sebenarnya, kampung ini adalah wilayah pertama di Natuna yang ditinggali masyarakat Melayu. Statusnya yang masih selevel dusun, bukan desa, membuat Kampung Tua Segeram memiliki keterbatasan dana maupun akses. Padahal di kampung ini, ditemukan beberapa situs bersejarah yang menjadi penanda kehadiran warga Melayu pertama tadi.
Kolaborasi Berbagai Pihak untuk Peningkatan Kesejahteraan Bersama
Bakti Nusantara sendiri diadakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menjadi inspirasi dalam membangun sebuah peradaban yang maju dan berkarakter. Sebelumnya, Bakti Nusantara diadakan di Kabupaten Lombok Tengah pada 2016, Kabupaten Timor Tengah Utara pada 2017, serta Kota Serang dan Kabupaten Pandeglang pada 2018.
Bakti Nusantara 2019 di Kabupaten Natuna diselenggarakan oleh Yayasan Tunas Bakti Nusantara, berkolaborasi dengan Kemendikbud, Pemerintah Kabupaten Natuna, TNI, Polri, serta Melayu Raya. Dari sektor swasta, terdapat Wardah, Bosch Indonesia, Ikastara Pertamina, Andro Mining, Ekasa, hingga Medco E&P Natuna yang turut membantu kesuksesan acara. Mata acara Bangun Nusantara kali ini mencakup hibah lahan, laptop, buku, dan alat pertukangan kayu, juga pembangunan sekolah, laboratorium, dan perpustakaan. Adapun Sehat Nusantara menyelenggarakan RS lapangan, pelatihan dokter kecil, donor darah, sunatan massal, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, serta operasi bedah minor pada tumor jinak. Selanjutnya, terdapat pelatihan guru, pelatihan menulis, pendirian taman baca masyarakat, kelas inspirasi, dan perkemahan pada Inspirasi Nusantara.
Akomodasi, Transportasi, dan Logistik oleh Tentara Nasional Indonesia
“Saya sangat senang sekaligus bangga, ada anak-anak muda yang begitu bersemangat memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat yang membutuhkan. Anak-anak muda semacam inilah SUMBER DAYA MANUSIA yang dibutuhkan bangsa dan negara ini agar dapat meraih kemajuan. Anak muda yang terus berkarya sekaligus meluangkan waktu dan tenaganya untuk saudara-saudaranya yang membutuhkan. Semoga ada lebih banyak lagi Bakti Nusantara – Bakti Nusantara lainnya. Semoga Tuhan memberkati sumpah dan janji kita, demi jaya Indonesia,” pesan Panglima TNI, Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.IP.
TNI Angkatan Udara, sesuai perintah Panglima TNI, memfasilitasi transportasi udara untuk seluruh relawan menuju/dari Ranai dengan pesawat Hercules dan Fokker 28, juga akomodasi di kompleks Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma. Adapun TNI Angkatan Darat dan Angkatan Laut mendukung logistik bagi kegiatan serta relawan di Jakarta, Natuna, serta wilayah lain yang menjadi sub-sentra kegiatan.
Keterlibatan Rutin PGRI, PMI, dan Gerakan Pramuka
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Palang Merah Indonesia (PMI), dan Gerakan Pramuka ikut mengirimkan para kadernya dalam kegiatan Bakti Nusantara 2019 kali ini. Selain tentu, partisipasi aktif masyarakat yang sejak tahun lalu ikut mempersiapkan dan mengupayakan keberhasilan kegiatan demi kesejahteraan bersama. PGRI bahkan mengirimkan 4 (empat) orang untuk memberikan workshop peningkatan kapasitas guru di Kampung Tua Segeram dan wilayah sekitarnya. Tercatat sekitar 100 (seratus) guru SD dan SMP hadir mengikuti pelatihan; yang diharapkan kemudian, dapat mengimplementasikannya di sekolah masing-masing.
Bupati Natuna, Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si memberikan apresiasi untuk para relawan yang ikut hadir, termasuk bantuan laptop dan buku, sehingga dapat membuka wawasan baru untuk para pendidik serta siswa di Kampung Tua Segeram dan sekitarnya. “Kami sangat berterima kasih dengan kehadiran kegiatan Bakti Nusantara di Kabupaten Natuna yang melengkapi sekolah dengan pembangunan perpustakaan dan laboratorium. Semoga dapat memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan literasi di Natuna,” ujar Abdul Hamid Rizal.
Pendidikan sebagai Modal Pembangunan Bangsa
Pada pembukaan rangkaian puncak kegiatan Bakti Nusantara 2019 sekaligus peresmian SMP N 3 Satu Atap (Satap) Bunguran Barat sebagai kolaborasi Kementerian dan Yayasan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Muhadjir Effendy, mengatakan, “Kita menyatakan siap untuk memulai penggunaan teknologi informasi di lingkungan pendidikan, dimulai dari wilayah pinggiran, dengan Kabupaten Natuna sebagai lokasi peluncuran pertama.”
Selain sektor formal, Bakti Nusantara memberikan pula pelatihan informal, seperti peningkatan pengetahuan bidang perkebunan dan hidroponik. Diharapkan, masyarakat nantinya dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan mulai menghasilkan lebih banyak. Apalagi, wilayah yang cukup terisolasi, menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menerjang Tantangan Wilayah Perbatasan
Alam Natuna memang menantang: gunung, perbukitan, tanah berpasir, hingga gambut, menghiasi jalur darat dari satu desa ke desa lain, terlebih ke Kampung Tua Segeram. Melalui jalur laut, masyarakat pun harus siap menghadapi gelombang tinggi meski hanya menggunakan pompong (perahu kayu bermesin).
“Inilah hal yang menjadi tantangan Indonesia. Pemerataan pembangunan masih jauh antara kota dan desa. Kami berharap sedikit bantuan dari kami dan para partner, bisa membantu dan membangkitkan cita-cita warga serta anak-anak. Sehingga meski mereka hidup jauh dari hiruk pikuk kota, asa tetap terjaga,” jelas dr. Teguh Dwi Nugroho, SpB, Direktur Eksekutif Yayasan Tunas Bakti Nusantara.
Pembangunan Fisik untuk Kesejahteraan Masyarakat
Bakti Nusantara di Natuna pada 2019 ini mempersembahkan beberapa items fisik yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik secara langsung, maupun tidak langsung:
- Hibah lahan seluas 4.250 meter persegi untuk digunakan sebagai kompleks sekolah
- 1 bangunan sekolah yang merupakan hasil kolaborasi dengan Kemendikbud
- 1 bangunan perpustakaan dan laboratorium komputer untuk melengkapi fasilitas sekolah
- 1 bangunan taman baca masyarakat
- 1,2 ton buku (56 dus) dan 28 dus besar pakaian layak pakai
- Alat pertukangan kayu untuk peningkatan kemampuan produksi furniture warga
- 20 laptop untuk kegiatan pembelajaran di sekolah
Soft-skill demi Keberlanjutan
Ditenagai oleh 75 (tujuh puluh lima) relawan, dengan 52 (lima puluh dua) orang hadir di Kampung Tua Segeram selama rangkaian acara puncak 17-26 September 2019; Bakti Nusantara pun berupaya meningkatkan soft-skill masyarakat melalui:
- Peningkatan kapasitas 57 tenaga kesehatan lokal agar semakin mampu menjadi garda terdepan kesehatan masyarakat perbatasan; peningkatan kapasitas 82 guru agar semakin inovatif dalam kegiatan pembelajaran; serta pelatihan perkebunan bagi 21 warga agar mampu memanfaatkan kondisi lahan yang ada
- Kegiatan pramuka yang diikuti oleh 66 siswa SD, SMP, dan SMA, serta para anggota Dewan Kerja Cabang
- Kelas inspirasi yang memberikan motivasi dan kegiatan menggambar cita-cita di majalah dinding agar dapat menjadi memori masa depan bagi 31 anak-anak dan 30 remaja
- Kegiatan sunat (5 orang), donor darah (24 orang), dan pelayanan kesehatan (100 orang)
Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Wan Siswandi, S.Sos, M.Si, di sela rangkaian puncak, kagum dengan para relawan yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. “Aktivitas seperti ini merupakan wujud nyata gotong royong dan persaudaraan seluruh warga Indonesia. Para relawan datang dari jauh, serius meningkatkan kesejahteraan warga Natuna. Kami, seluruh komponen Pemerintah Kabupaten Natuna, tentu wajib lebih serius terus meningkatkan kesejahteraan warga,” tutup Wan Siswandi.
1 thought on “Bakti Nusantara 2019: Kampung Tua Segeram (Natuna, Kepulauan Riau)”