Uncategorized

Bersiap Ke Eropa Lagi : Visa & Advanced-Ticket

Setelah menyiapkan semua yang ada di sini, maka saya mulai menyiapkan diri untuk mengurus visa. Berhubung saya mendarat di Prancis, lama tinggal di sana, juga pernah punya pengalaman mengurus visa Schengen melalui negara ini beberapa tahun lalu; maka saya memutuskan untuk mengurus visa Schengen melalui eksaminasi negara ini.

Kata orang sih, visa Schengen itu (untuk orang Indonesia) paling mudah diberikan oleh Belanda dan paling sulit oleh Jerman. Bahkan jika mengurus melalui Belanda, kita bisa menggunakan jalur emergency yang memungkinkan visa Anda selesai dalam 1 (satu) hari. Melalui Jerman, teman saya pernah dipikir mau nyolong-nyolong mencari kerja dan menikah, hanya karena ia menumpang tinggal di apartemen temannya. Tentunya kalau Anda sekelas BJ Habibie, (di film) Anda cukup telepon Kedutaan Besar Jerman untuk menyiapkan sekian visa untuk sekian orang.

Visa Prancis oleh TLScontact

Sebagai informasi, visa ke Prancis di Indonesia diurus oleh TLScontact. Tapi bisa sih kalau kita mau mengurus sendiri ke Kedutaan Besar Prancis, tentu dengan segala resikonya. Kalau melalui TLScontact, setidaknya Anda akan diwawancara dalam Bahasa Indonesia oleh orang Indonesia. Perusahaan ini berasal dari Swiss kalau melihat situsnya, melayani pembuatan visa Prancis dan Swiss. Dua negara ini memang agak berbeda, membandingkannya dengan negara Eropa lain dan beberapa negara lain juga yang menggunakan VFS GLobal.

TLScontact ini berlokasi di Menara Anugerah, berpindah dari beberapa tahun lalu masih di Menara ABDA atau UOB -saya agak lupa. Tebakan saya, TLScontact (dan VFS GLobal) berpindah karena membutuhkan ruang yang lebih lapang guna menampung orang Indonesia yang semakin banyak ke luar negeri.

Mengurus visa ini, tentu saya melakukan semuanya sendiri. Pastinya (dan terbukti saat saya ke TLScontact), banyak orang yang malas mengurusnya sendiri. Mereka hanya akan datang pada saat pengambilan foto dan sidik jari. Berhubung saya selalu mengurus segala visa sendiri dan selalu sukses, saya tentu memutuskan untuk melakukan semuanya sendiri.

Step by Step Mengurus Visa

Singkat cerita saya agak khawatir kalau aplikasi saya dan ibu dibuat terpisah dan nanti interview juga terpisah. Tentu karena ini pertama kalinya ibu saya akan pergi ke negara lain yang membutuhkan visa. Tapi ternyata dengan satu akun (milik saya) online, saya bisa mendaftarkan 2 (dua) orang kemudian mengisi semua detail yang dibutuhkan. Perlu diingat, Anda melakukan tiga tahap dalam mengisi aplikasi online ini: (1) membuat akun dan memverifikasinya melalui email, (2) mengisi detail, (3) membuat janji pertemuan.

Ketika saya berada di kantor TLScontact, banyak sekali orang yang datang dan bingung -pastinya ini yang mengurus sendiri- tentang detail apa saja yang perlu dibawa. Mereka merasa sudah mendaftar tetapi kemudian tidak ada informasi lain tentang pengajuan visa. Hal ini karena mereka hanya membuat akun dan verifikasi, tanpa melanjutkan pengisian data.

Kembali sebentar ke detail yang harus Anda isi, di aplikasi online itu seperti pengajuan visa lain, kita harus memilih jenis visa kita. Selain harus memilih visa berdasar tujuan (turisme, bisnis, bekerja, dll.), kita juga harus memilih wilayah yang dipilih (Schengen alias semua negara anggota Schengen, Prancis saja, negara dominion, dsb.). Selanjutnya kita diminta memasukkan identitas, negara yang akan dikunjungi, alamat selama di sana, berapa orang, negara Schengen yang pernah kita kunjungi, dsb. Sejauh ini sih masih standar layaknya pengajuan visa ke negara lain.

Surat Referensi Bank

Mungkin yang agak ribet adalah surat referensi bank kalau Anda bepergian dengan biaya sendiri. Saran saya, gunakan saja BCA karena biayanya hanya Rp50.000 untuk surat berbahasa Inggris. BNI seingat saya menyebutkan angka Rp250.000 dan Mandiri Rp200.000. Tapi entah bagaimana caranya, ibu saya menggunakan surat dari Mandiri dengan biaya nol rupiah; mungkin efek tampilan emak-emak (vs. saya yang anak muda nyolot) plus rezeki orang baik dan soleh.

Setelah semuanya terisi, maka kita akan memilih mau kapan dan jam berapa kita datang ke TLScontact untuk wawancara serta mengambil sidik jari dan foto biometrik. Memilih pagi hari pukul 10.00, saya datang kepagian. Hal yang menyenangkan, TLScontact berada di Menara Anugerah, Mega Kuningan. Di lokasi ini, kita dengan mudah menemukan tempat nongkrong sebelum jadwal wawancara kita.

Saran saya, masuklah ke kantor TLScontact 15 (lima belas) menit saja sebelum jadwal Anda. Hal ini karena tempat menunggunya, di bagian sebelum Anda dipanggil masuk, sangat sempit. Jadi lebih baik datang mepet, lapor ke petugas pemanggil, titipkan HP, dan langsung masuk.

Ketika saya datang, banyak rombongan anak muda mengurus visa Prancis dengan dibantu seorang agen. Dari obrolan mereka, anak muda ini adalah para penerima beasiswa atau peserta pertukaran, bukan melakukan perjalanan untuk berlibur. Hati saya senang sekali menguping obrolan mereka. Anak muda Indonesia saat ini sudah berani menempuh pendidikan ke luar negeri, mencoba hal baru di sana di usia yang masih muda.

Kembali ke urusan visa, setelah Anda dipanggil sesuai giliran, Anda akan masuk ke dalam dan nama Anda (sekelompok) akan tertampil di papan pengumuman. Untunglah pada saat wawancara ini, cukup saya yang maju, ibu saya tinggal menunggu saja. Padahal sepagian, ibu saya sudah membaca-baca dokumen hotel dan transportasi lokal yang akan dipakai, kalau-kalau ditanya oleh si pewawancara. Berhubung saya hanya berdua, proses wawancara kami lebih cepat selesai daripada para rombongan tadi, meski mereka masuh terlebih dulu.

Proses Cepat

Kalau tidak salah ingat, proses wawancara dan cek dokumen itu cuma 10 menit, foto dan sidik jari cuma 5 menit. Padahal kami menunggu (karena kepagian tadi) selama 1 jam! Hahahahaha.

Setelah pulang dari sana, bukannya sombong, saya yakin-yakin saja visa saya dan ibu akan approved. Hal ini karena saya masih memiliki visa Amerika Serikat di paspor saya yang tampaknya menjadi jaminan kalau saya sudah lolos screening apapun. Ternyata benar, hanya berjarak 3 (tiga) hari, visa saya sudah keluar. Kita (di awal, saat pengajuan) bisa memilih untuk mengambil visa itu sendiri atau diantarkan ke lokasi yang dimau.

Yang menarik dari visa kunjungan singkat kali ini, saya mendapatkan masa berkunjung multiple 6 (enam) bulan. Padahal beberapa tahun lalu, saya hanya mendapatkan masa berkunjung selama massa asuransi perjalanan saya (delapan hari waktu itu). Hanya saja, berhubung saya mengurusnya di Juni (meski bepergian di September), masa berlaku visa saya adalah 1 Juli s.d. 31 Desember. Jadi saran untuk Anda, kalau mau mendapatkan lebih panjang ke belakang, bisa juga memulai aplikasi visa mendekati hari keberangkatan.

Advanced-Ticket Tempat Wisata

Poin ini sebenarnya belum saya lakukan, simply karena belum ada uangnya, hehe. Yang pasti saya akan membeli advanced-ticket untuk mengunjungi Museum Louvre dan Vatikan karena antreannya pasti luar biasa -dan tampaknya situs wisata lain tidak memerlukan tiket masuk. Enam tahun lalu, saya dan teman-teman tiba di Paris pukul 06.00 pagi dan kalau tidak salah Louvre buka pukul 07.00. Berhubung saat itu Sabtu, maka kami sangat yakin para bule Prancis tidak akan ada yang bangun sepagi itu sehingga kami tidak perlu membeli advanced-ticket. Selain itu, kami pada saat itu adalah para mahasiswa yang rajin bangun pagi!. Bulan depan ini, saya perlu membeli advanced-ticket karena saya tidak yakin bisa bangun pagi selain mungkin akan cukup lelah setelah 4 (empat) hari sebelumnya berkeliling Prancis.

Apalagi untuk Vatikan, saya membaca dan melihat gambarnya saja, sudah terbayang antrean yang luar biasanya panjangnya. Jadi sudah pasti saya akan membeli advanced-ticket, jalur khusus tanpa antre kalau perlu.

Itulah semua yang bisa saya siapkan sebelum berangkat ke Eropa. Saya masih harus membeli tiket untuk ibu saya dari Solo ke Jakarta (dan pulangnya juga), juga mem-brief beliau supaya tidak tersangkut imigrasi karena kami akan maju satu persatu -soal ini, saya pernah tertahan di imigrasi selama 2 jam, di ruangan kosong berkaca satu arah seperti di film-film.

Semoga semuanya lancar sampai bulan depan.

2 thoughts on “Bersiap Ke Eropa Lagi : Visa & Advanced-Ticket

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *