Kerja di saat weekend adalah sesuatu yang sangat saya hindari, hampir pada tahap saya haramkan. Kenapa? Karena bagi saya, Sabtu dan Minggu adalah hari untuk hal-hal di luar pekerjaan: mengerjakan hobi, bersama keluarga dan orang tersayang, mengurus bisnis, sampai meningkatkan kapabilitas pribadi. Belum lagi memuaskan keinginan untuk tidur!
Juga karena saya dibayar hanya untuk delapan jam sehari dan lima hari seminggu. Di luar itu, saya tidak mendapat tunjangan apa-apa. Jadi secara manfaat materiil maupun immateriil, saya tidak mendapat keuntungan apapun kalau kerja di saat weekend.
Pengecualian
Tapi hari ini, saya mengecualikan diri untuk bekerja saat weekend. Di sela-sela menunggu dokumen sampai masuk ke inbox email untuk saya review, saya menyempatkan menulis blog ini. Kenapa kali ini saya mau?
Cukup 1 alasan : DEMI KEMAJUAN INDONESIA.
Saat ini klien utama saya adalah salah satu institusi penting di negeri ini. Pimpinannya, nomor plat mobilnya masih di bilangan RI sekian belas. Beliau dan jajarannya memiliki gagasan dan konsep luar biasa mengenai bangsa ini, untuk menjamin kemajuan dan kemakmuran penduduknya. Sayangnya, mereka masih bingung tentang bagaimana konsep tadi dijalankan. Belum lagi dengan waktu singkat dan berbagai quick win yang harus segera dicapai. Tercapainya quick win akan menjamin path kebijakan yang lebih baik dan dalam jangka panjang, menjamin kesejahteraan rakyat, meski mereka tidak lagi menjabat.
Urgensi tadi membuat eksekusi kegiatan harus berjalan bulan depan, berarti diketok keputusannya bulan ini, dan dipresentasikan Senin esok (21/3). Maka tentu sepanjang weekend ini, tim saya harus mematangkan semuanya agar rencananya mantap dan sesuai timeline.
Tidak Setiap Weekend
Baiklah, cukup menulisnya. Saya harus kembali bekerja karena email yang saya tunggu sudah sampai.
Anyway, apakah saya mengorbankan sesuatu dengan bekerja weekend? Tentu saja, iya. Waktu yang seharusnya untuk pribadi tadi menjadi berkurang. Alhamdulilah, semua yang terkena dampak saya kerja weekend, bisa memaklumi. Saya harus mengatur sedemikian rupa supaya segala hal pribadi tadi tetap mendapatkan jatah pelaksanaan meski waktunya berkurang. Tentunya kan saya tidak setiap weekend bekerja, mungkin hanya sekali dalam tiga bulan, jadi ya mereka bisa memaklumi.
Yang jelas, saya mengajak semuanya untuk siap mengutak-atik jadwal rutinnya demi kemajuan Indonesia. Insyaallah berkah.