Hari ini (1/7) adalah hari pertama paruh kedua Tahun 2016. Tentu pula hari ini menjadi checkpoint untuk mengingat apa yang sudah kita lakukan sepanjang 2016 serta apa yang belum dan menjadi target untuk diselesaikan.
Bagi saya, 2016 terasa lebih lambat berjalan dibanding 2015 dan itu bagus! Meski bisa saya katakan, 2016 ini masih merupakan masa-masa saya memasak makanan kehidupan. Apakah saya lanjutkan memasaknya sampai matang atau saya perlu segera mengganti menu atau teknik masakan.
Mengingat Paruh Pertama 2016
Paruh pertama 2016 bisa dibilang sebagai kelanjutan hidup 2015 saya. Tidak ada perubahan besar atau signifikan yang saya lakukan pada jalan hidup saya. Apakah perubahan atau pembelokan jalan perlu saya ambil? Entah mengapa hati kecil saya merasa perlu melakukannya, meski saat ini track yang saya ambil masih menyatakan berjalur benar.
Enam bulan pada 2016 ini saya mendapatkan banyak hal baru untuk dialami: klien, bisnis, hingga pendamping hidup. Saya mendapatkan banyak klien dengan latar belakang berbeda, membuat saya merasa hidup kembali dalam dunia pekerjaan. Perspektif, pengalaman, dan koneksi baru tentu menghiasi masa-masa 2016. Meski hal tersebut juga berarti, pekerjaan saya bertambah banyak.
Dalam dunia bisnis sampingan saya, perubahan besar terjadi saat cabang restoran ketiga dibuka. Ternyata setelah perasaan senang membuka cabang ketiga, setumpuk tantangan ke depan harus diselesaikan. Jujur, tantangan ini tidak kami rasakan pada dua cabang sebelumnya. Kalaupun sudah muncul, bisa langsung kami atasi dengan cepat -yang ternyata bersifat sementara. Dimulai dari standard operating procedure (SOP), standarisasi rasa dan layanan, tawaran kerja sama untuk cabang-cabang baru, hingga pembagian peran dan giliran kunjungan cabang oleh kami. Beberapa tambahan pekerjaan lagi tentunya selain urusan kantor.
Hal ketiga yang mewarnai paruh pertama 2016 adalah saat saya memutuskan melamar seorang wanita. Setelah berpikir macam-macam, mempertimbangkan ini-itu, akhirnya saya melamarnya di akhir Mei. Setelah diterima, tentu banyak hal yang harus dipikirkan dan disiapkan. Menata jangka pendek, menengah, dan panjang; ternyata membuat otak bekerja lebih keras. Segala sesuatunya terkait satu sama lain.
Rambut Putih Bermunculan
Penutup tulisan ini adalah kejadian saya berkaca pagi ini. Beberapa rambut putih mulai muncul di kanan-atas-kiri kepala saya, alias sudah muncul di sana-sini. Apakah saya menyesali telah (dan akan) berpikir lebih keras dan membuat otak saya berpikir lebih banyak, plus menumbuhkan rambut putih? Jawabannya: tidak.
Selain mitos bahwa manusia kebanyakan hanya menggunakan 10% otaknya untuk berpikir -sehingga apa hak saya mengeluhkan otak bekerja lebih keras 11% saja; juga karena saya percaya, semakin banyak kita berpikir, maka akan semakin kita menemukan penyelesaian persoalan, bertambah pengalaman, serta menjadi lebih arif dalam menyikapi sesuatu.